Tomohon – Calon Wali kota Tomohon dari Partai Golkar, Ir Miky Junita Linda Wenur, MAP punya optimis besar untuk kesejahteraan dan keadilan di kota sejuk itu.
Pasalnya, Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) II Partai Golkar Kota Tomohon itu mengaku siap menjalankan program realistis dan sesuai kondisi daerah.
“Ya, bukan program towo-towoan yang akhirnya tak mampu direalisasikan,” kata Wenur, wanita yang berkarakter santun, cerdas, dan merakyat itu.
Mendengar hal itu, kalangan masyarakat dari berbagai daerah di Tomohon Timur, yakni Kelurahan Paslaten Satu, Paslaten Dua, Kumelembuai, serta Kamasi Satu, menitip aspirasi untuk calon Walikotanya.
Mereka mengeluh soal program insentif lansia dan masalah pupuk bersubsidi, yang saat ini banyak tidak tepat sasaran, bahkan tidak ada sama sekali.
Adalah Agustien Mantouw, lansia warga Paslaten Dua Tomohon Timur mengaku, hingga saat ini, hanya sekali menerima insentif lansia sebesar Rp500 ribu.
Ini sangat ironis dengan janji kampanye pemerintahan CSWL, di mana semua lansia akan menerima insentif setiap bulannya.
Sementara Tonny Turang, petani warga Kamasi Satu Tomohon Tengah mengatakan, hingga saat ini mengalami kesulitan dalam bercocok tanam karena tak adanya pupuk bersubsidi.
Belum lagi program BPJS yang sejak pemerintahan CSWL sudah dihentikan dan kini harus dengan BPJS Mandiri.
Baik Agustien Mantouw maupun Tonny Turang dan masyarakat lainnya memiliki harapan besar ketika Miky Wenur memimpin kota religius itu.
Mereka berharap, agar Ketua Komisi III DPRD Kota Tomohon membawa perubahan dan bertindak adil kepada masyarakat, agar tidak akan ada lagi hal-hal seperti itu.
‘’Kami dukung dan doakan mudah-mudahan Ibu Miky Wenur dipercayakan memimpin Tomohon,’’ kata keduanya seraya meminta masyarakat Tomohon untuk memilih orang baik dan peduli.
Menanggapi aspirasi dan keluhan tersebut, Miky Wenur mengatakan, jika nantinya dipercayakan masyarakat Tomohon, dirinya tak akan memperlakukan masyarakat seperti yang terjadi saat ini.
‘’Saya tak punya program towo-towoan. Program yang akan dijalankan realistis, sesuai kondisi Kota Tomohon,” tegas Miky Wenur.
“Bukan asal sudah terpilih lalu melupakan atau menganggap tak penting apa yang sudah dijanjikan,’’ imbuh isteri Anggota DPD RI/MPR RI Ir Stefanus BAN Liow MAP itu.
Diketahui, ada sejumlah janji kampanye CSWL yang hingga saat ini tidak terealisasi. Antaranya, insentif kepala lingkungan sebesar Rp3,3 juta, insentif tenaga kebersihan Rp4 juta.
Kemudian, tidak terealisasinya kenaikan tunjangan pejabat, dan masih banyak lagi.
Menurut Sekretaris Wanita/Kaum Ibu (W/KI) Sinode GMIM tiga periode itu, dalam memimpin harus ada kejujuran dan keadilan.
“Ya, jangan membeda-bedakan status sosial, suku, agama, etnis, sub etnis, serta warna warni politik. Karena, ketika menjadi pemimpin, telah menjadi milik semua rakyat, bukan hanya milik golongan tertentu,” tukasnya.
Dalam kegiatan tersebut, masyarakat mendapat penguatan dari Angota DPRD Kota Tomohon Donald Pondaag dan tokoh masyarakat Piet HK Pungus SPd. (*)