TOMOHON — Calon Wali Kota Tomohon, Ir. Miky Junita Linda Wenur, MAP, yang juga menjabat sebagai Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) II Partai Golkar Kota Tomohon, dengan tegas membantah tuduhan bahwa Fraksi Partai Golkar di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Tomohon telah menghambat program-program pemerintah, termasuk program insentif bagi lanjut usia (lansia) di bawah pemerintahan PDIP.
Pernyataan tersebut disampaikan Wenur dalam konsolidasi di Kelurahan Tara-tara Dua, Kecamatan Tomohon Barat, pada Selasa (15/10/2024). Miky Wenur, yang berpasangan dengan Cherly Mantiri, SH, dalam pencalonan Pilkada 2024 dan diusung oleh Partai Golkar, Partai Nasdem, serta PSI, mengatakan bahwa tuduhan tersebut tidak berdasar dan bisa berujung pada proses hukum.
“Jika Kepala Dinas Sosial Kota Tomohon menyatakan Fraksi Golkar menghambat atau menjegal program pemerintah, seperti program insentif lansia, saya mau tegaskan itu adalah hoax. Ini telah mencemarkan nama baik partai politik besar dan bisa membawa konsekuensi hukum,” tegas Wenur.
Wenur juga menjelaskan bahwa usulan insentif bagi 14 ribu lansia bukan ditolak, melainkan dipertimbangkan lebih lanjut mengenai kelayakan dan realisasinya. Menurutnya, dengan rencana pemberian insentif sebesar Rp500.000 per bulan untuk setiap lansia, anggaran yang dibutuhkan mencapai Rp84 miliar per tahun. Sementara itu, Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Tomohon hanya sebesar Rp48,8 miliar.
“Anggaran insentif lansia diambil dari PAD, dan PAD tidak hanya digunakan untuk lansia, tapi juga untuk pembayaran insentif kepala lingkungan, wakil kepala lingkungan, linmas, kader kesehatan, kader KB, dan tenaga kontrak lainnya. Jadi, anggaran untuk lansia saja sudah melebihi PAD yang tersedia,” jelas Wenur.
Oleh karena itu, ia menekankan bahwa setiap program pemerintah harus disesuaikan dengan potensi keuangan daerah. Tuduhan bahwa program lansia dihambat oleh Fraksi Golkar, menurut Wenur, adalah tidak tepat.
Tudingan terhadap Fraksi Golkar muncul setelah Kepala Dinas Sosial Kota Tomohon, Thomly Lasut, menyampaikan kepada media bahwa program insentif lansia terhambat oleh keputusan Fraksi Golkar di DPRD. (Red-WM)