TOMOHON||WARTAMINAESA- Ir. Miky Junita Linda Wenur, MAP, calon Walikota Tomohon yang diusung Partai Golkar, Partai Nasdem, dan PSI, menyatakan tekadnya untuk mendorong iklim investasi yang lebih kondusif di Kota Tomohon.
Salah satu prioritasnya adalah memastikan agar kasus penutupan destinasi wisata oleh pihak swasta, seperti yang terjadi pada Danau Linau Lahendong tahun 2023 lalu, tidak terulang.
Penutupan destinasi populer ini, meskipun hanya berlangsung beberapa bulan, berdampak signifikan terhadap sektor pariwisata. “Penutupan Danau Linau tidak hanya mempengaruhi wisatawan dan masyarakat lokal, tapi juga para pekerja yang bergantung pada sektor ini. Dampaknya juga terasa pada pengusaha yang ingin menanamkan investasi di Tomohon,” ungkap Miky Wenur, beberapa waktu lalu saat diwawancarai oleh wartawan media ini.
Wenur menyoroti bahwa insiden tersebut terjadi bersamaan dengan Tomohon International Flower Festival (TIFF), salah satu acara internasional terbesar di kota itu. Menurutnya, pada saat itu ada pernyataan yang kurang bijak yang menyebutkan masih banyak destinasi lain yang lebih baik, namun hal tersebut tidak mengatasi persoalan utama. “Seharusnya, kita memberi apresiasi kepada para pengusaha yang telah berkontribusi pada perekonomian dan lapangan kerja di Tomohon,” tegasnya.
Ia juga memuji peran pengusaha lokal seperti Keluarga Ronald Korompis-Mewengkang yang telah menginvestasikan modal besar dalam pengembangan destinasi wisata, pendidikan, dan usaha lainnya di Tomohon. “Ratusan warga Tomohon bekerja di berbagai usaha yang dikelola oleh keluarga ini, dan ini memberikan kontribusi positif bagi perekonomian daerah,” tambahnya.
Lebih lanjut, Miky Wenur menegaskan bahwa jika terpilih, ia bersama wakilnya Cherly Mantiri akan memastikan adanya kemudahan akses bagi para investor untuk berinvestasi di Tomohon. Namun, ia menekankan bahwa semua investasi harus tetap sesuai dengan aturan yang berlaku. “Kita akan mendorong pembangunan dan investasi, tapi tetap mengedepankan tata kelola yang baik dan transparan.” tegasnya.
Miky Wenur-Cherly Mantiri berjanji untuk tidak hanya mendukung pengusaha besar, tetapi juga usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang menjadi tulang punggung ekonomi masyarakat Tomohon. “Kami ingin Tomohon menjadi kota yang ramah bagi para investor, baik besar maupun kecil, karena pada akhirnya ini semua demi kesejahteraan masyarakat kita.” aku Miky-Cherly dengan satu tekad.
Wenur berharap bahwa dengan adanya dukungan penuh dari berbagai pihak, baik pengusaha, pemerintah, maupun masyarakat, Tomohon bisa terus berkembang sebagai destinasi wisata unggulan dan pusat ekonomi di Sulawesi Utara. (Red-WM)